Thursday, January 10, 2013

Ini Dia Sate Ayam Paling Enak di Jakarta

Jakarta - Aroma wangi sate ayam yang dibakar sungguh menggoda selera. Lezat empuk dagingnya dibalut bumbu kacang kental gurih. Apalagi disantap bersama lontong kenyal-kenyal empuk. Di Jakarta ada sederetan penjual sate ayam yang kondang. Mana ya yang paling mantap enak?

Sate ayam jadi salah satu ikon kuliner tradisional. Potongan daging ayam yang ditusuk dengan tusukan sate. Dibakar dengan olesan bumbu kecap hingga matang semerbak. Disajikan dengan cocolan bumbu kacang yang gurih pedas dengan irisan lontong sebagai pendampingnya.

Di Jakarta, ada beberapa pedagang sate ayam yang banyak direkomendasikan. Konon, sate ayamnya lezat dan bikin puas. Detikfood mengantongi tiga nama, yaitu sate ayam Barokah di jalan Wolter Monginsidi, sate ayam RSPP, juga sate ayam pak Heri di jalan Sabang. Hmm, mana ya yang paling menggoyang lidah?

Destinasi pertama adalah sate ayam Barokah yang populer disebut sate Santa. Beruntung, detikFood jadi pembeli pertama dan tak antri lama. Seporsi sate ayam isi 10 tusuk plus irisan lontong di warung sate ini bikin takjub. Irisan dagingnya gendut-gendut, sekitar dua kali dari sate ayam umumnya.

Yang menarik, tak ada sisa bakaran berlebihan pada permukaan sate. Tampak dagingnya sudah kecokelatan dan tidak dibiarkan terlalu lama di atas bara api. Disajikan dengan irisan lontong berwarna kehijauan dan disiram bumbu kacang yang cokelat kental.

Saat digigit, dagingnya empuk dan masih juicy di bagian dalam. Tentu tekstur ini dihasilkan dari proses pembakaran yang tak terlalu lama dan matangnya pas. Makin istimewa saat disuap dengan irisan lontongnya yang padat dan legit. Sepuluh tusuk sate Santa seharga Rp 17.000 ini benar-benar bikin puas kekenyangan! Ah, tak heran jika warung sate ini tak pernah sepi pembeli.

Buruan kedua adalah sate ayam H. Romli, yang dikenal dengan nama sate ayam RSPP. Tak sulit menemukan lokasinya, karena asapnya yang mengepul terlihat hingga ke jalanan. Melihat antrean yang sudah mengular, kamipun langsung memesan dan mencari tempat duduk.

Sepuluh tusuk sate ayam (Rp 17.000) tak lama diantar. Tampak titik-titik hitam bekas bakaran di permukaan irisan daging. Ukuran potongan dagingnya standar, sekitar satu ruas jari. Disiram dengan bumbu kacang cokelat yang sedikit lebih encer, irisan lontong, dan sambal rawit di sisinya.

Hmm... dagingnya terasa lembut, legit, dan masih menyisakan tekstur empuk juicy. Agaknya karena bumbu olesan satenya yang lumayan banyak membuat rasanya jadi gurih manis. Sesekali lidah masih menemukan bagian lemak di permukaan dagingnya. Satenya pas disantap dengan lontong yang tak terlalu padat. Makin lengkap dengan taburan bawang goreng yang renyah wangi!

Incaran selanjutnya adalah sate Pak Heri di jalan Sabang. Dibanding dua pesaingnya, sate Pak Heri ini lebih nyaman untuk disinggahi. Tak ada kepulan asap berlebihan ke arah pembeli seperti di dua tempat sebelumnya. Di sini juga lebih banyak menu pilihan.

Lain pedagang lain racikan, sate ayam Pak Heri (Rp. 17.000/10 tusuk) cenderung lebih kering dan dibakar agak lama. Terbukti dari jejak warna hitam di permukaannya yang lumayan banyak. Mungkin ini karena banyak selingan potongan lemak pada daging satenya. Seporsi sate ayam disajikan dengan irisan lontong dan bumbu kacang di bagian bawah yang jumlahnya tak banyak.

Begitu gigitan pertama, langsung tercecap teksturnya yang lebih keras. Ukuran dagingnya tak beda jauh dengan sate ayam RSPP, dan jelas tersisip bagian lemak di dalam rangkaian tusukan sate. Bumbunya diletakkan di dasar piring membuat rasanya tak semeriah dua pesaingnya.

Setelah mencicipi ketiganya, tak sulit untuk menentukan mana yang paling enak. Sate ayam Barokah atau sate Santa terasa paling enak. Ukuran dagingnya lumayan besar, rasanya empuk lezat, plus bumbu kacang yang kental gurih. Dengan harga Rp 17.000/10 tusuk, sate ayam ini jadi rekomendasi kami. Bagaimanapun, tentu Anda punya pilihan pribadi, mana sate yang rasanya paling jempolan dan patut disambangi.


Sate Ayam Barokah
Khas Madura (Sate Santa)
Jl.Wolter Monginsidi
Jakarta Selatan

Sate H. Romli
Jl. Kyai Maja No.21, Kebayoran
Jakarta Selatan (depan RSPP)

Pondok Sate Pak Heri
Jl. K.H Wahid Hasyim
Jakarta Pusat

sumber : 

No comments:

Post a Comment